Monday, March 23, 2009

Amerika Tetap Membela Israel

Condolezza Rice - Menlu AS

INILAH.COM, Washington - Di mata pemerintah AS, rakyat Palestina yang banyak menjadi korban tentara Israel hanyalah korban perang. AS tetap tidak menyalahkan Israel atas perbuatannya. Apalagi mengecam.

Seperti tanggapan Menteri Luar Negeri AS Condolezza Rice. Meski korban sipil berjatuhan di Gaza, tetap dia membela Israel.

"Sangat sulit dalam keadaan seperti di Gaza, yang sangat padat penduduk," kata Rice kepada wartawan ketika ditanya apakah Israel bisa berbuat sesuai kewajiban peri kemanusiaannya dalam serangan ke Gaza, Jumat 9 Januari waktu Washington.

"Saya juga catat bahwa di daerah itu anggota Hamas melakukan aksi seperti perisai manusia serta menyembunyikan pejuangnya di bangunan yang tidak ditujukan sebagai bangunan militer. Jadi memang sulit," jelas Rice lagi.

Dia mengemukakan setelah berbicara banyak dengan Perdana Menteri Ehud Olmert, Israel akhirnya mau membuka lagi koridor kemanusiaan.

Rice saat berkomentar tentang sikap negaranya yang abstain dalam pemungutan suara di DK PBB, antara lain karena putusan mereka itu untuk menghindarkan Israel mendapat sebutan yang sama seperti organisasi teroris.

Pada waktu yang sama, juru bicara Deplu AS, Sean McCormack diminta untuk berkomentar tentang tuduhan banyak lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menyebut Israel melanggar hukum kemanusiaan internasional.

"Saya tidak dapat memberikan penilaian penuh atas tuduhan-tuduhan itu. Para pemimpin Israel sudah membuat pernyataan. Saya tidak dalam posisi untuk membantah apa yang mereka telah katakan," kilah McCormack.

Sebelumnya, Juru bicara Gedung Putih Scott Stanzel menuding Hamas atas terjadinya penderitaan itu. Dia mengatakan Israel tidak punya pilihan kecuali mempertahankan diri karena Hamas membuat gencatan senjata yang sudah berlangsung enam bulan kadaluarsa dan makin banyak menembakkan roket ke Israel.

"Kami menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi dengan hilangya nyawa yang tak berdosa. Namun, kembali, masalah ini, sayangnya didatangkan oleh Hamas," kata Stanzel.

Dia juga menambahkan bahwa Israel mengambil semua langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban yang tak berdosa.

Di sisi lain, Perdana Menteri Belgia Herman Van Rompuy menuntut penyelidikan independen atas semakin banyaknya korban di Gaza. [*/ana]

Sumber: inilah.com (10/01/2009)

No comments:

Post a Comment